Sabtu, 19 Februari 2011
http://www.youtube.com/watch?v=OZ_AsqswYK4&feature=related
Senin, 14 Februari 2011
AS: Transisi Mesir Bisa Tiru Indonesia
INILAH.COM, Washington – Reformasi Mesir tidak jauh berbeda dengan Indonesia pada 1998 silam. Pejabat Amerika Serikat (AS) pun menyarankan agar transisi Negeri Piramida ini bercermin pada RI.
“Apa yang terjadi di Indonesia merupakan contoh keterbukaan sistem ekonomi dan politik terbesar di negara berkembang,” ujar Pejabat Dewan Keamanan Nasional (NEC) AS yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (12/2).
Pejabat NEC AS dan ahli kebijakan asing beberapa pekan terakhir memang telah mendiskusikan kemiripan situasi Mesir dengan kerusuhan 1998 di Indonesia, yakni ketika rezim mantan Presiden Soeharto runtuh. Tak heran, bila pemerintah Presiden Barack Obama menganjurkan Mesir meniru Indonesia, dalam transisi menuju demokrasi pascaturunnya Presiden Hosni Mubarak.
Menurut pejabat itu, isu kunci kasus Mesir adalah menyeimbangkan pendukung Islamis dengan kekuatan serta peran militer. “Indonesia pasca-Soeharto adalah contoh terbaik. Mesir bisa berjalan menuju arah yang sama,” lanjutnya dalam sebuah artikel di Wall Street Journal.
Selain NEC, pejabat Gedung Putih ternyata juga membuat studi banding antara oposisi terbesar Mesir, Muslim Brotherhood (MB) dengan aktivitas kelompok Islam di Indonesia. Sehingga, meski ada kekhawatiran organisasi Islam akan membajak revolusi Kairo, Washington masih melihat ada secercah harapan.
Beberapa pejabat AS memang meyakini, peran MB di Mesir takkan sebesar di Indonesia. Namun, sebagian lain berpikir sebaliknya. Misalkan saja Senator Partai Republik John McCain, mantan capres AS yang dikalahkan Obama dalam pemilu AS 2009 lalu. Ia mengaku merasa khawatir dengan MB. “Menurut saya, mereka tidak moderat. MB ekstremis,” papar McCain yang mewakili Negara Bagian Arizona.
Berdasarkan analisa AS, Soeharto dan Mubarak sama-sama memiliki karir panjang di dunia militer, dengan memimpin negara selama tiga dekade didukung institusi angkatan bersenjata. Washington pun memberi dukungan penuh, karena keduanya menekan komunis, serta gerakan Islamis.
Selain itu, kaum muda di Mesir dan Indonesia, menjadi penggerak reformasi dengan alasan sama, yakni rasa frustasi melihat korupsi dan ekonomi yang tak kunjung membaik. Di akhir masa jabatan, Soeharto dan Mubarak sama-sama mendapat tekanan dari militer.
Mereka juga menyerahkan jabatan ke orang kepercayaan masing-masing, wakil presiden. Jika Soeharto menyerahkan kepada wapres saat itu, BJ Habibie, Mubarak ke wapres baru pilihannya, Omar Suleiman.
Ketika Indonesia bereformasi, Washington sempat membuat perbandingan dengan Iran, yang mengalami Revolusi Islam 1979. Ada pertanyaan penting yang mengganjal benak Amerika. Jika Indonesia bisa cepat beralih ke demokrasi, mengapa Iran tidak?
Pertanyaan serupa muncul saat ini ketika menghadapi Mesir. Jika Islam berhasil mengambil alih kekuasaan di Mesir, seperti terjadi di Iran, maka hubungan diplomatik kedua negara bisa terputus. Apalagi Timur Tengah juga berubah semenjak revolusi di Iran itu.
Menurut pengamat kebijakan Indonesia Karen Brooks, pemerintahan Indonesia pada jaman pasca-Soeharto mengalami kesuksesan karena satu hal. “Terjadi kooptasi terhadap agama oleh negara yang terutama menimpa partai-partai Islam. Hal ini menyusul turunnya Soeharto sebagai presiden,” katanya.
Salah satu dari partai ini memiliki kaitan dengan MB, yakni cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Meski penduduk Indonesia didominasi Islam, dukungan terhadap partai agama malah flat. Per 2004, Brooks mencatat dukungan untuk partai Islam turun hingga 38%.
“Memasuki tahun ke-13 sejak transformasi demokrasi di Indonesia, partai Islam kehilangan dukungan populernya,” kata Brooks.
Apakah Mesir juga mengalami nasib serupa atau sama seperti Tanah Air? Banyak yang berharap sama. Namun, entah bagaimana jadinya mengingat cengkeraman MB lebih kuat di Mesir ketimbang IndonesiaMinggu, 13 Februari 2011
Persamaan Mubarak dan Soeharto
Baik Soeharto dan Mubarak sama-sama sukses meniti karir di militer sebelum akhirnya memerintah di negara masing selama tiga dekade, Soeharto 32 tahun sedangkan Mubarak 30 tahun. Kedua pemimpin juga memerintah negara yang mayoritasnya adalah umat Islam, namun negara mereka tetap moderat.
Kolumnis stasiun berita BBC, Jonathan Head, mencatat bahwa kedua mantan pemimpin itu, selama berkuasa menerima dukungan besar dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya dan tidak segan menumpas kekuatan komunis maupun gerakan Islam yang ekstrem. Indonesia era Soeharto dan Mesir di bawah Mubarak dipandang Barat bisa menciptakan stabilitas kawasan dari dua ancaman itu.
Namun, kedua pemimpin itu punya kelemahan yang sama. Rezim mereka digerogoti penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme yang parah dan bertindak sewenang-wenang.
Seperti Mubarak dengan Partai Nasional Demokrat, Soeharto berhasil membuat Partai Golkar saat ini menjadi mesin politik utama yang melanggengkan kekuasaannya. Pemilu di Mesir era Mubarak dan Indonesia semasa Soeharto penuh dengan rekayasa dan intimidasi yang akhirnya memenangkan partai utama. Para aktivis di Mesir dan Indonesia saat itu ditangkap dan kebebasan pers dan berekspresi dibungkam.
Gelombang pemberontakan atas rezim Mubarak dan Soeharto juga dimotori kaum muda, yang sudah tidak tahan lagi diperintah oleh rezim otoriter yang tidak mampu mengatasi krisis ekonomi dan korupsi yang kronis. Indonesia saat itu bermasalah dengan krisis moneter di Asia, sedangkan Mesir tengah dirundung masalah naiknya harga pangan dan komoditas pokok lainnya.
Harian The Wall Street Journal mencatat, kejatuhan kedua pemimpin itu tampak sama. Kendati tetap keras kepala atas menguatnya gelombang demonstrasi di jalanan, baik Mubarak dan Soeharto terpaksa melepas jabatan setelah tidak lagi didesak oleh militer dan orang-orang kepercayaan masing-masing. Proses alih kekuasaan di Mesir 2011 dan Indonesia 1998 tidak jauh beda.
Pada 1998, Soeharto menyerahkan kepemimpinan kepada Wakil Presiden BJ Habibie. Di Mesir, Mubarak juga melakukan hal yang sama kepada Wakil Presiden Omar Suleiman. Habibie dikenal sangat dekat dengan Soeharto, begitu pula dengan Suleiman di Mesir, yang sebelumnya sangat dipercaya oleh Mubarak sebagai kepala intelijen.
Kemarahan rakyat di Indonesia 1998 dan Mesir 2011 berhasil menumbangkan rezim yang tiran. Namun revolusi di Mesir dan Indonesia juga sama-sama tidak didukung oleh kekuatan oposisi politik yang menonjol. Ini berbeda dengan Revolusi di Iran pada 1979, saat Raja Reza Pahlavi digulingkan oleh rakyat dan saat itu juga muncul tokoh karismatik Ayatollah Khomeini, yang langsung ke panggung kekuasaan.
Kini patut ditunggu apakah Mubarak sama beruntungnya dengan Soeharto, yaitu tetap berada di Tanah Air sampai akhir hayat. Begitu menyerahkan kekuasaan kepada Wapres Suleimen, Mubarak meninggalkan Ibukota Kairo ke kota Sharm el Sheikh, yang menjadi lokasi kediaman pribadinya.
Saat lengser dari kekuasaan pada 1998, Soeharto tetap tinggal di rumah pribadinya di Jakarta hingga wafat pada 2008. Sedangkan nasib Mubarak kini masih belum jelas, apakah bisa bertahan di Mesir atau dipaksa lari ke luar negeri, seperti Zine Abidine Ben Ali dari Tunisia dan Ferdinand Marcos dari Filipina. (umi)
Kehebatan Mobil Presiden Indonesia
Sabtu, 12 Februari 2011
Ini Lho, Beasiswa ke AS untuk SMA/D-III!
Adapun bidang-bidang studi yang diprioritaskan menerima beasiswa ini adalah pertanian, teknik, bisnis dan administrasi, ilmu kesehatan (keperawatan), teknologi informasi, media, dan manajemen kepariwisataan.
Bagi yang berminat, pelamar disyaratkan memiliki ijazah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Diploma (D-1, D2 atau D3). Syarat lainnya, nilai ITP minimum 500 (IELTS 5.0) atau TOEIC 650.
Memang, lulusan sarjana (S-1) juga diperbolehkan mendaftar. Hanya saja, latar belakang pendidikannya harus berbeda dengan bidang yang akan diambil. Sementara mahasiswa atau lulusan program S-2 atau S-3 tidak dapat mengikuti program ini.
Informasi mengenai beasiswa ini bisa dilihat http://www.aminef.or.id. Batas waktu pengiriman aplikasinya masih panjang, yaitu sampai 1 November 2011.
Jumat, 11 Februari 2011
Petinggi Militer Temui Demonstran dan Umumkan...Mubarak Mundur
Jenderal Hassan al-Roueini, komandan militer untuk daerah Kairo, mengatakan kepada ribuan pengunjuk rasa di Tahrir Square, "Semua tuntutan Anda akan dipenuhi hari ini."
Beberapa dalam kerumunan itu mengangkat tangan mereka dan membentuk tanda V -simbol kemenangan- dengan jari mereka sambil menerikakkan takbir. Banyak demonstran yang saling berangkulan sambil bertangisan.
Dewan tertinggi militer bertemu Kamis, tanpa Mubarak yang merupakan panglima tertinggi angkatan bersenjata. Mereka kemudian mengumumkan di TV negaranya akan "mendukung tuntutan sah rakyat."
Seorang juru bicara membacakan pernyataan bahwa dewan itu akan melakukan segala langkah untuk menjaga bangsa dan negara.
Pernyataan itu berlabel "komunike nomor 1," sebuah ungkapan yang menunjukkan sebuah kudeta militer.
Pemerintah Khawatir Militer Lakukan Kudeta
KAIRO, (PRLM).- Upaya pemerintah Mesir untuk mengatasi krisis yang terjadi saat ini terancam gagal. Ada kekhawatiran di kalangan pemerintah sendiri bahwa militer akan melakukan kudeta. Setidaknya peringatan ini datang dari Menlu Mesir Ahmed Aboul Gheit.
Menurut Ahmet, ketidakpastian yang berlarut-larut akan memicu kelompok militer untuk mengudeta pemerintah petahana. Akibatnya, hal ini akan memicu krisis baru. Sejauh ini sudah dua orang pejabat pemerintah, termasuk Ahmed, yang mengkhawatirkan kudeta akan terjadi di Mesir.
"Upaya reformasi militer akan ditentang pihak militer. Jika ini terjadi, maka kita berada dalam situasi yang sangat mematikan," kata Ahmet seperti dikutip Yahoo News, Kamis (10/2).Militer kudeta Mubarak
JAKARTA: Militer Mesir mengambil alih negara pada Kamis malam atau Jumat pagi waktu Indonesia setelah 17 hari protes menuntut turunnya Presiden Hosni Mubarak dari puncak kekuasaan selama tiga dekade.
Militer mengumumkan di televisi nasional akan "melindungi negara" dan pengunjuk rasa yakin bahwa presiden akan memenuhi tuntutan mereka. Itu adalah indikasi terkuat bahwa Mubarak telah kehilangan kekuasaannya.
Panglima militer Mesir staf Sami Eman kepada penyiar ABC News bahwa "itu berakhir malam ini" ketika ditanya apakah Mubarak akan mundur.
Televisi pemerintah memotong semua program untuk menyajikan rekaman panel pejabat militer senior, salah satunya membacakan pernyataan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata yang mengindikasikan sebuah kudeta militer.
"Untuk mendukung tuntutan sah rakyat," tentara "akan melanjutkan pertemuan ... untuk memeriksa langkah-langkah yang harus diambil untuk melindungi bangsa dan keuntungan dan ambisi dari orang-orang elit Mesirr," kata pernyataan itu.
Rekaman TV menunjukkan Mesir Menteri Pertahanan Marsekal Hussein Tantawi memimpin rapat bagian atas perwira tentara berwajah keras duduk mengelilingi sebuah meja. Mubarak, komandan pasukan bersenjata 'di kepala, tidak hadir dari pertemuan itu.
Wakil Presiden Omar Suleiman dan Menteri Luar Negeri Ahmed Aboul Gheit sebelumnya memperingatkan kemungkinan kudeta atau penerapan darurat militer jika para demonstran tidak setuju dengan kerangka kerja pemerintah diarahkan perundingan untuk reformasi.
Ketua partai yang berkuasa Mubarak Hossam Badrawi sebelumnya mengatakan kepada BBC presiden kan merespon tuntutan rakyat hari Jumat.
Kamis, 10 Februari 2011
rangking militer dunia
Ranking 1-10 : Amerika Serikat (GFP nilai rumus 0,184) tetap menjadi pemimpin tak diragukan dalam daftar, menampilkan angkatan laut terbesar di dunia dan mendapat porsi uang terbesar ke dalam sistem pertahanan. Rumus kita melihat tepi keluar antara cina dan rusia tetapi di batasi hanya dengan margin tipis (0,241 versus 0,238 masing-masing) dengan kelebihan dalam tersedia tenaga kerja dan modal finansial. Perancis (0,636) dan Jerman (0,672) yang relatif sama untuk sebagian besar tapi rumus GFP memberikan sedikit tepi ke Perancis berkat sebuah kapal induk angkatan laut dan mampu serta akumulasi besar dalam anggaran pertahanan. Brasil (0,756) adalah yang paling kuat di negara Amerika Selatan pada daftar berkat tersedianya tenaga kerja dan angkatan laut yang mumpuni. Jepang (0,920) adalah sebuah kekuatan “tidur” yang menyelinap ke dalam peringkat sepuluh dengan angkatan laut yang baik, infrastruktur dan logistik yang kuat modal.
Yang termasuk kedalam rangking 1 sampai 10 adalah: Amerika Serikas (AS), Cina, Rusia, India, Inggris, Perancis, Jerman, Brasil, Jepang dan Turki.
Rangking 11-20: Formula kami menyediakan perbedaan yang baik antara Utara dan Korea Selatan, menempatkan baik Selatan depan berkat Utara infrastruktur yang lebih baik dan modal. Meksiko’s penempatan ini pada daftar tinggi menarik untuk dicatat – ini mencetak keseimbangan yang baik di seluruh papan di semua kategori utama. Israel akhirnya mendapatkan penempatan yang sesuai pada daftar tahun ini – yang baru keluar dari sepuluh – olahraga tanah yang kuat sama kuat tentara dengan pelatihan, peralatan modern dan pengalaman tempur baru-baru ini.
yang termasuk ke dalam rangking 11-20 adalah: Israel, Korea Selatan, Italia, Indonesia, Pakistan, Taiwan, Mesir, Iran , Mexico, Korea Utara.
Rangking 21-30: Tidak ada kejutan di sini. Koleksi dasar tentara modern pada umumnya sama dengan kekuatan.
yang termasuk ke dalam rangking 21-30 adalah: Swedia, Yunani, Kanada, Saudi Arabia, Ukraina, Australia, Spanyol, Thailand, Denmark, Polandia.
Rangking 31-42: Bagian bawah daftar fitur dua negara pembangunan kembali (Irak dan Afghanistan) serta dua “pemulihan” bangsa-bangsa (Georgia dan Libanon) bersama dengan kekuatan yang umumnya tinggal relatif tenang.
yang termasuk ke dalam rangking 31-42 adalah: Filipina, Afrika Selatan, Argentina, Siria, Norwegia, Georgia, Irak, Venezuela, Libya, Afganistan, Nepal dan LIbanon.
khusus untuk Indonesia Rinciannya seperti ini:
PERSONIL
Jumlah Penduduk: 237.512.352 [2008]
Penduduk Tersedia: 125.530.542 [2008]
Cocok untuk Militer Service: 104.496.911 [2008]
Mencapai Militer Annually Umur: 4.291.700 [2008]
Militer aktif Personil: 316.000 [2008]
Militer aktif Cadangan: 400.000 [2008]
Paramiliter aktif Unit: 207.000 [2008]
ARMY
Total Land-Based Senjata: 2.122
Tank: 425 [2004]
Armored Personnel Carriers: 684 [2004]
Diderek Artileri: 293 [2004]
Self-meriam: 70 [2004]
Senjata anti-pesawat: 515 [2004]
NAVY
Total Navy Ships: 111
Merchant Marine Strength: 971 [2008]
Mayor Pelabuhan dan pelabuhan: 10
Aircraft Carriers: 0 [2008]
Perusak: 0 [2008]
Kapal selam: 2 [2004]
Frigat: 15 [2004]
Patroli & Pantai Craft: 24 [2004]
Mine Warfare Craft: 12 [2004]
Amphibi Craft: 26 [2004]
AIR FORCE
Total Pesawat: 313 [2004]
Helikopter: 194 [2004]
Berguna Bandar udara: 652 [2007]
KEUANGAN (Rp)
Pertahanan Budget: $ 4740000000 [2008]
Foreign Exch. & Gold: $ 56920000000 [2007]
Purchasing Power: $ 843.700.000 [2008]
MINYAK
Minyak Produksi: 837.500 bbl / hari [2007]
Konsumsi Minyak: 1.100.000 bbl / hari [2006]
Cadangan Minyak yang Terbukti: 4430000000 bbl [2007]
Logistik
Tenaga Kerja: 109.900.000 [2007]
Jalan raya: 391.009 km
Kereta Api: 6.458 km
Geografis
Waterways: 21.579 km
Pantai: 54.716 km
Square Tanah Luas: 1.919.440 km
militer indonesia
Minimum Military Enlistment Age | 18 Years Old |
Available Military Manpower | 60,543,028 |
Total Military Personnel | 923,000 |
Active Frontline Personnel | 316,000 |
Yearly Military Expenditure | $1,300,000,000 |
Available Purchasing Power | $901,700,000,000 |
Reported Gold Reserves | $34,700,000,000 |
Small Arms Authorized Exports (FY2005) | N/A |
Small Arms Authorized Imports (FY2005) | N/A |
Aircraft | 613 |
Armor | 969 |
Artillery Systems | 700 |
Missile Defense Systems | 91 |
Infantry Support Systems | 1,790 |
Naval Units | 121 |
Merchant Marine Strength | 750 |
Serviceable Airports | 668 |
Railways | 6,458 km |
Waterways | 21,579 km |
Serviceable Roadways | 368,360 km |
Total Square Area | 1,919,440 km |
Major Ports and Harbors | 9 |
Oil Production | 1,094,000 (barrels per day) |
Oil Consumption | 1,155,000 (barrels per day) |
Proven Oil Reserves | 4,600,000,000 (barrels) |
Labor Force | 94,200,000 |
Kekuatan Raksasa Militer Indonesia 1960
Kekuatan Raksasa Militer Indonesia 1960
1960-an, Era Presiden Sukarno.
Kekuatan militer Indonesia adalah salahsatu yang terbesar dan terkuat di dunia. Saat itu, bahkan kekuatan Belanda sudah tidak sebanding dengan Indonesia, dan Amerika sangat khawatir dengan perkembangan kekuatan militer kita yang didukung besar-besaran oleh teknologi terbaru Uni Sovyet.
1960, Belanda masih bercokol di Papua. Melihat kekuatan Republik Indonesia yang makin hebat, Belanda yang didukung Barat merancang muslihat untuk membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi masih dibawah kendali Belanda.
Presiden Sukarno segera mengambil tindakan ekstrim, tujuannya, merebut kembali Papua. Sukarno segera mengeluarkan maklumat "Trikora" di Yogyakarta, dan isinya adalah:
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda.
2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.
Berkat kedekatan Indonesia dengan Sovyet, maka Indonesia mendapatkan bantuan besar-besaran kekuatan armada laut dan udara militer termaju di dunia dengan nilai raksasa, US$ 2.5 milyar. Saat ini, kekuatan militer Indonesia menjadi yang terkuat di seluruh belahan bumi selatan.
Kekuatan utama Indonesia di saat Trikora itu adalah salahsatu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia buatan Sovyet dari kelas Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. Ini adalah KRI Irian, dengan bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira. Sovyet, tidak pernah sekalipun memberikan kapal sekuat ini pada bangsa lain manapun, kecuali Indonesia. (kapal-kapal terbaru Indonesia sekarang dari kelas Sigma hanya berbobot 1600 ton).
Kedatangan kapal ini segera membuat Belanda mengurangi secara drastis keberadaannya di Papua. Kapal induk terbesar kebanggan Belanda, HNLMS Karel Doorman langsung diperintahkan meninggalkan Papua begitu KRI Irian bergerak meninggalkan Admiralty Yard di Leningrad menuju Surabaya, Indonesia.Angkatan udara Indonesia juga menjadi salahsatu armada udara paling mematikan di dunia, yang terdiri dari lebih dari 100 pesawat tercanggih saat itu. Armada ini terdiri dari :
1. 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed.
2. 30 pesawat MiG-15.
3. 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17.
4. 10 pesawat supersonic MiG-19.
Pesawat MiG-21 Fishbed adalah salahsatu pesawat supersonic tercanggih di dunia, yang telah mampu terbang dengan kecepatan mencapai Mach 2. Pesawat ini bahkan lebih hebat dari pesawat tercanggih Amerika saat itu, pesawat supersonic F-104 Starfighter dan F-5 Tiger. Sementara Belanda masih mengandalkan pesawat-pesawat peninggalan Perang Dunia II seperti P-51 Mustang.
Sebagai catatan, kedahsyatan pesawat-pesawat MiG-21 dan MiG-17 di Perang Vietnam sampai mendorong Amerika mendirikan United States Navy Strike Fighter Tactics Instructor, pusat latihan pilot-pilot terbaik yang dikenal dengan nama TOP GUN.
Indonesia juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev (Badger A dan B). Ini membuat Indonesia menjadi salahsatu dari hanya 4 bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu Amerika, Rusia, dan Inggris. Pangkalannya terletak di Lapangan Udara Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur.
Bahkan China dan Australia pun belum memiliki pesawat pembom strategis seperti ini. Pembom ini juga dilengkapi berbagai peralatan elektronik canggih dan rudal khusus anti kapal perang AS-1 Kennel, yang daya ledaknya bisa dengan mudah menenggelamkan kapal-kapal tempur Barat.
Ini semua membuat Indonesia menjadi salasahtu kekuatan militer laut dan udara terkuat di dunia. Begitu hebat efeknya, sehingga Amerika di bawah pimpinan John F. Kennedy memaksa Belanda untuk segera keluar dari Papua, dan menyatakan dalam forum PBB bahwa peralihan kekuasaan di Papua, dari Belanda ke Indonesia adalah sesuatu yang bisa diterima.
1960-an, Era Presiden Sukarno.
Kekuatan militer Indonesia adalah salahsatu yang terbesar dan terkuat di dunia. Saat itu, bahkan kekuatan Belanda sudah tidak sebanding dengan Indonesia, dan Amerika sangat khawatir dengan perkembangan kekuatan militer kita yang didukung besar-besaran oleh teknologi terbaru Uni Sovyet.
1960, Belanda masih bercokol di Papua. Melihat kekuatan Republik Indonesia yang makin hebat, Belanda yang didukung Barat merancang muslihat untuk membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi masih dibawah kendali Belanda.
Presiden Sukarno segera mengambil tindakan ekstrim, tujuannya, merebut kembali Papua. Sukarno segera mengeluarkan maklumat "Trikora" di Yogyakarta, dan isinya adalah:
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda.
2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.
Berkat kedekatan Indonesia dengan Sovyet, maka Indonesia mendapatkan bantuan besar-besaran kekuatan armada laut dan udara militer termaju di dunia dengan nilai raksasa, US$ 2.5 milyar. Saat ini, kekuatan militer Indonesia menjadi yang terkuat di seluruh belahan bumi selatan.
Kekuatan utama Indonesia di saat Trikora itu adalah salahsatu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia buatan Sovyet dari kelas Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. Ini adalah KRI Irian, dengan bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira. Sovyet, tidak pernah sekalipun memberikan kapal sekuat ini pada bangsa lain manapun, kecuali Indonesia. (kapal-kapal terbaru Indonesia sekarang dari kelas Sigma hanya berbobot 1600 ton).
Kedatangan kapal ini segera membuat Belanda mengurangi secara drastis keberadaannya di Papua. Kapal induk terbesar kebanggan Belanda, HNLMS Karel Doorman langsung diperintahkan meninggalkan Papua begitu KRI Irian bergerak meninggalkan Admiralty Yard di Leningrad menuju Surabaya, Indonesia.Angkatan udara Indonesia juga menjadi salahsatu armada udara paling mematikan di dunia, yang terdiri dari lebih dari 100 pesawat tercanggih saat itu. Armada ini terdiri dari :
1. 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed.
2. 30 pesawat MiG-15.
3. 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17.
4. 10 pesawat supersonic MiG-19.
Pesawat MiG-21 Fishbed adalah salahsatu pesawat supersonic tercanggih di dunia, yang telah mampu terbang dengan kecepatan mencapai Mach 2. Pesawat ini bahkan lebih hebat dari pesawat tercanggih Amerika saat itu, pesawat supersonic F-104 Starfighter dan F-5 Tiger. Sementara Belanda masih mengandalkan pesawat-pesawat peninggalan Perang Dunia II seperti P-51 Mustang.
Sebagai catatan, kedahsyatan pesawat-pesawat MiG-21 dan MiG-17 di Perang Vietnam sampai mendorong Amerika mendirikan United States Navy Strike Fighter Tactics Instructor, pusat latihan pilot-pilot terbaik yang dikenal dengan nama TOP GUN.
Indonesia juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev (Badger A dan B). Ini membuat Indonesia menjadi salahsatu dari hanya 4 bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu Amerika, Rusia, dan Inggris. Pangkalannya terletak di Lapangan Udara Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur.
Bahkan China dan Australia pun belum memiliki pesawat pembom strategis seperti ini. Pembom ini juga dilengkapi berbagai peralatan elektronik canggih dan rudal khusus anti kapal perang AS-1 Kennel, yang daya ledaknya bisa dengan mudah menenggelamkan kapal-kapal tempur Barat.
Ini semua membuat Indonesia menjadi salasahtu kekuatan militer laut dan udara terkuat di dunia. Begitu hebat efeknya, sehingga Amerika di bawah pimpinan John F. Kennedy memaksa Belanda untuk segera keluar dari Papua, dan menyatakan dalam forum PBB bahwa peralihan kekuasaan di Papua, dari Belanda ke Indonesia adalah sesuatu yang bisa diterima.
Indonesian Military Power of the Great 1960
1960s, the era of President Sukarno.
Indonesia is one of the main military power of the largest and strongest in the world. At that time, even the Dutch forces are not comparable with Indonesia, and America is very concerned with the development of our military forces are heavily supported by the latest technology of the Soviet Union.
1960, the Dutch are still entrenched in Papua. Seeing the power of the Republic of Indonesia is increasingly intense, the Western-backed Dutch deception designed to establish a puppet state that seemed to be independent, but still under Dutch control.
President Sukarno immediately take extreme action, objectives, retake Papua. Sukarno immediately issued a declaration "Trikora" in Yogyakarta, and its contents are:
1. Abort the establishment of a puppet state of Papua artificial Dutch colonial.
2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih throughout the West Irian
3. Be prepared for a general mobilization, maintaining independence and unity of the nation's homeland.
Thanks to the proximity of Indonesia with the Soviets, then Indonesia massive assistance fleet and air force advanced military in the world with a huge amount, U.S. $ 2.5 billion. Currently, the Indonesian military forces to be strongest in the southern hemisphere.
Indonesia's main strength in the time it was one of the main Trikora largest and fastest warship in the world of artificial Soviet Sverdlov class, with 12 cannon caliber 6-inch giant. This is a KRI Irian, with a giant weight of 16,640 tons with a crew of 1270 people including 60 officers. Soviets, never once gave this strong ship in any other nation except Indonesia. (Newest ships of class Sigma Indonesia now only weighs 1600 tons).
KRI Irian Cruiser class ship is one of the main world's most dangerous and almost equal strength with the best combat ships of the United States, the USS Iowa, USS Wisconsin and USS Missouri Battleship of a larger class. Defense anti-air attack was very strong, because the fruit is equipped with 4 triple Mk5-bis gun turrets 20 mm caliber and 32 caliber multi-purpose fruit Kanon 3.7 cm. The steel belt was layer thickness reached 100 mm, which is almost impossible to be penetrated by a Dutch warship best time, including Hr. Ms. Evertsen.
The arrival of this ship immediately make Dutch drastically reduce its presence in Papua. The pride of Holland's biggest carrier, HNLMS Karel Doorman was ordered to leave immediately so KRI Irian Papua move left the Admiralty Yard in Leningrad towards Surabaya, Indonesia Air Indonesia.Angkatan also become one of the main fleet in the world's most deadly air, which consists of more than 100 aircraft at the time the most sophisticated . This fleet consists of:
1. 20 supersonic fighter MiG-21 Fishbed.
2. 30 aircraft MiG-15.
3. 49 high-subsonic jet fighters MiG-17.
4. 10 MiG-19 supersonic aircraft.
The aircraft MiG-21 Fishbed is one of the main world's most advanced supersonic aircraft, which has been capable of flying at speeds reaching Mach 2. The aircraft is even more powerful than the most sophisticated American aircraft at that time, the plane supersonic F-104 Starfighter and F-5 Tiger. While the Dutch are still relying on the planes of World War II relics such as P-51 Mustang.
For the record, awesomeness planes MiG-21 and MiG-17 in the Vietnam War to encourage Americans founded the United States Navy Strike Fighter Tactics Instructor, pilots training center best known as TOP GUN.
Indonesia also has a fleet of 26 long-range strategic bomber Tu-16 Tupolev (Badger A and B). This made Indonesia one of the main of only 4 nations in the world that have strategic bombers, the American, Russian, and English. The air base is located on the Ground Iswahyudi, Magetan, East Java.
Even China and Australia also does not have strategic bombers such as this. Bombers also features a variety of sophisticated electronic equipment and special anti-ship missiles the U.S. war-1 Kennel, which can yield easily sink ships-battleships West.
Indonesia also has a 12 Whiskey-class submarines, dozens of Corvette class battleships, 9 of the world's largest helicopter MI-6, 41 MI-4 helicopters, various aircraft carriers including heavy transport aircraft Antonov An-12B. In total, Indonesia has 104 units of battleships. Not to mention the thousands of the best assault rifle at the time and still be legendary to this day, the AK-47.
This all makes Indonesia salasahtu sea and air military forces of the world's strongest. So great effect, so that America under the leadership of John F. Kennedy forced the Dutch to get out of Papua, and stated in a UN forum that the transition of power in Papua, from Holland to Indonesia is something that can be accepted.